Kompleks istana Alhambra adalah salah satu masterpiece peninggalan Andalusia. Terletak di sebuah bukit di tepian kota, Alhambra dengan dindingnya yang berwarna kemerahan mencuat disela-sela pegunungan dan hutan, tampak seperti istana dongeng yang magis dan menawan.
Alhambra -yang menjadi daya tarik utama bagi kota Granada- adalah salah satu highlights puncak kebudayaan yang pernah dicapai oleh Islam di benua Eropa. Elemen penting kompleks istana ini adalah benteng Alcazaba, istana Nasrid dan kediaman musim panas Generalife.
Alcazaba adalah sebuah benteng kuno sekaligus bangunan tertua dari Alhambra. Ketika kota Granada dijadikan ibukota Andalusia, raja pertama dari dinasti Nasrid membangun Alcazaba di atas sisa-sisa sebuah benteng Romawi, menambahkan serangkaian menara yang mengemengelilingi kompleks. Menara tertingginya, Torre de la Vela, memiliki ketinggian 27 meter. Puncaknya dapat dicapai dengan meniti anak tangga yang tersusun berliku-liku di ruang sempit. Tetapi ini bukanlah suatu pendakian yang sia-sia, karena puncak menara ini menyajikan pemandangan indah dari atas kota Granada dengan latar belakang puncak bersalju Sierra Nevada.
Istana musim panas Generalife yang berada di sisi lain kompleks, terpisah dari bangunan-bangunan penting lainnya, dijadikan tempat bagi raja-raja dinasti Nasrid untuk ‘mengasingkan diri’ melupakan kesibukan kerajaan. Untuk menuju ke tempat ini saya harus menyusuri jalan mendaki. Jajaran pohon-pohon cemara tinggi di sisi kanan-kiri jalan berbaris dengan anggunnya memberikan keteduhan dari terik sinar matahari.
Selain menjadi tempat peristirahatan, di Generalife ini pula sang raja menjamu tamu-tamu kerajaan. Bangunan istananya berhias ukiran khas gaya Moor yang diselingi kaligrafi tulisan Arab pada pilar-pilar dan dindingnya. Istana ini memiliki banyak jendela yang membentuk bingkai cantik saat saya melepas pandangan menikmati panorama memukau yang terhampar di sekeliling Alhambra. Panorama ini, ditambah dengan wewangian bunga yasmin, melati dan bunga lainnya membuat siapapun betah untuk berjam-jam berada disana.
Bagian utama dari kompleks Alhambra adalah istana Nasrid (Nasrid palace). Istana ini terdiri dari tiga bagian yang masing-masing dibangun mengelilingi patio (teras beratap) tersendiri. Di the Mexuar dahulunya dilaksanakan berbagai urusan bisnis dan juridis kerajaan. The Comares adalah tempat kediaman raja. Sementara the Patio de los Leones adalah ruangan khusus bagi para harem, yang di jaman itu hanya boleh diakses oleh anggota keluarga dan para pelayan saja.
Keseluruhan istana Nasrid dihiasi barisan pilar artistik dengan lengkungan khas gaya Moor. Pondasi dari marmer menjadi penyangga bagi langit-langit yang dihiasi ukiran timbul dari gips, semacam stalagtit. Dindingnya dipenuhi dengan mosaik berwarna-warni. Dinding yang dihiasi mosaik dengan berbagai motif ukiran dan desain kaligrafi, pilar-pilar dengan dekorasi halus, langit-langit dengan stalagtit-stalagtitnya, atau langit-langit dari kayu yang berukir semuanya berpadu menyajikan bukti tingginya karya seni Islam yang pernah dicapai di Eropa. Sebuah kecantikan yang unik, yang sangat berbeda dengan apa yang dapat kita jumpai di situs-situs bersejarah lainnya di seantero Eropa. Sebuah pertanyaan, atau lebih tepatnya sebuah harapan yang kemudian muncul di benak saya, kapankah prestasi yang dulu pernah dicapai ini akan terulang kembali. Wallahualam.
Alhambra -yang menjadi daya tarik utama bagi kota Granada- adalah salah satu highlights puncak kebudayaan yang pernah dicapai oleh Islam di benua Eropa. Elemen penting kompleks istana ini adalah benteng Alcazaba, istana Nasrid dan kediaman musim panas Generalife.
Alcazaba adalah sebuah benteng kuno sekaligus bangunan tertua dari Alhambra. Ketika kota Granada dijadikan ibukota Andalusia, raja pertama dari dinasti Nasrid membangun Alcazaba di atas sisa-sisa sebuah benteng Romawi, menambahkan serangkaian menara yang mengemengelilingi kompleks. Menara tertingginya, Torre de la Vela, memiliki ketinggian 27 meter. Puncaknya dapat dicapai dengan meniti anak tangga yang tersusun berliku-liku di ruang sempit. Tetapi ini bukanlah suatu pendakian yang sia-sia, karena puncak menara ini menyajikan pemandangan indah dari atas kota Granada dengan latar belakang puncak bersalju Sierra Nevada.
Istana musim panas Generalife yang berada di sisi lain kompleks, terpisah dari bangunan-bangunan penting lainnya, dijadikan tempat bagi raja-raja dinasti Nasrid untuk ‘mengasingkan diri’ melupakan kesibukan kerajaan. Untuk menuju ke tempat ini saya harus menyusuri jalan mendaki. Jajaran pohon-pohon cemara tinggi di sisi kanan-kiri jalan berbaris dengan anggunnya memberikan keteduhan dari terik sinar matahari.
Selain menjadi tempat peristirahatan, di Generalife ini pula sang raja menjamu tamu-tamu kerajaan. Bangunan istananya berhias ukiran khas gaya Moor yang diselingi kaligrafi tulisan Arab pada pilar-pilar dan dindingnya. Istana ini memiliki banyak jendela yang membentuk bingkai cantik saat saya melepas pandangan menikmati panorama memukau yang terhampar di sekeliling Alhambra. Panorama ini, ditambah dengan wewangian bunga yasmin, melati dan bunga lainnya membuat siapapun betah untuk berjam-jam berada disana.
Bagian utama dari kompleks Alhambra adalah istana Nasrid (Nasrid palace). Istana ini terdiri dari tiga bagian yang masing-masing dibangun mengelilingi patio (teras beratap) tersendiri. Di the Mexuar dahulunya dilaksanakan berbagai urusan bisnis dan juridis kerajaan. The Comares adalah tempat kediaman raja. Sementara the Patio de los Leones adalah ruangan khusus bagi para harem, yang di jaman itu hanya boleh diakses oleh anggota keluarga dan para pelayan saja.
Keseluruhan istana Nasrid dihiasi barisan pilar artistik dengan lengkungan khas gaya Moor. Pondasi dari marmer menjadi penyangga bagi langit-langit yang dihiasi ukiran timbul dari gips, semacam stalagtit. Dindingnya dipenuhi dengan mosaik berwarna-warni. Dinding yang dihiasi mosaik dengan berbagai motif ukiran dan desain kaligrafi, pilar-pilar dengan dekorasi halus, langit-langit dengan stalagtit-stalagtitnya, atau langit-langit dari kayu yang berukir semuanya berpadu menyajikan bukti tingginya karya seni Islam yang pernah dicapai di Eropa. Sebuah kecantikan yang unik, yang sangat berbeda dengan apa yang dapat kita jumpai di situs-situs bersejarah lainnya di seantero Eropa. Sebuah pertanyaan, atau lebih tepatnya sebuah harapan yang kemudian muncul di benak saya, kapankah prestasi yang dulu pernah dicapai ini akan terulang kembali. Wallahualam.
0 comments :